Ilmu Farmasi :Laporan Praktikum Tablet Kempa Langsung
I. Kekuatan Sediaan
· ASKORBIN; Kimia Farma; B; Skorbut, difesiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
· VITACIMIN; Takeda; B; Defisiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
· SWEETA C; Combiphar; B; Kekurangan Vit.C; Tablet; 500 mg.
II. Preformulasi Zat Aktif
1. Vitamin C
· Warna : Putih atau agak kuning
· Rasa : Tidak berasa
· Bau : Khas
· Pemberian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi warna gelap.
· Kelarutan : Mudah larut dalm air, agak sukar larut dalam etanol tidak
larut dalam eter dan dalam benzen.
· Stabilitas : Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi warna gelap.
Dalam keadaan kering stabil diudara, dalam larutan dapat teroksidasi dalam bentuk asam askorbat relatif stabil dalam udara tidak stabil dalam larutan alkali.
· Titik leleh : ± 190°C
· BJ : 1,688 gr/cm3
· Inkompatibilitas : Dengan larutan alkalis logam berat dan bahan
perioksida fenileferin, HCL, pirilamin meleat, salisilamit, NaNO3, Natrium salisilat, teobromin, salisilat.
· Kegunaan : Kekurangan vitamin C dan antioksidan
· Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
Sumber : FI edisi IV. 1995. Hal : 39 dan HOPE edisi VI. 2009. Hal : 43-46
III. Preformulasi Zat Tambahan (Eksipien)
1. Starch 1500 / Amylum Pregelificatum
· Warna : Putih sampai putih gelap
· Rasa : Rasa sedikit khas
· Bau : Tidak berbau
· Pemerian :
· Kelarutan : Tidak larut dalam pelarut organik, larut dalam air dingin.
· Stabilitas : Stabil tetapi bersifat hidroskopis
· BJ : Serbuk ±0,586 gr/cm3
· pH : 4,5 – 7,0 untuk 10 % w/v dalam air
· Inkompatibilitas :
· Kegunaan : Sebagai penghancur
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal :691-694
2. Primogel / Carboxymethyl Starch / Sodium Salt
· Warna : Putih
· Rasa : Rasa khas atau agak asam
· Bau : Lemah
· Pemerian : Serbuk hablur
· Kelarutan : Mudah larut dalam etanol 95% p dan praktis tidak larut
dalam air dan metilen klorida.
· Stabilitas : Tablet dengan primogel memliki sifat penyimpanan yang
stabil terhadap kelembaban suhu dan higroskopis.
· BJ : 1,49 gr/cm3
· Titik lebur : Tidak m elebur tetapi terbakar pada suhu ±200°C
· Partikel : 106 µm
· Inkompatabilitas : Dengan vitamin C (asam askorbat)
· Kegunaan : Penghancur
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 663-666
3. Amprotab / Amylum
· Warna : Putih
· Rasa : Tidak berasa
· Bau : Tidak berbau
· Pemerian : Granul atau serbuk
· Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin (90%) dan air
dingin, larut dalam dimetilsalfoxida.
· Stabilitas : Dalam keadaan kering stabil terhadap bahan kimia lain
dan oleh mikroorganisme dalam bentuk pasta/basah mudah rusak terhadap mikroba.
· BJ : 1,478 gr/cm3
· pH : 4,0-7,0
· Inkompatabilitas : Dengan pengoksida kuat
· Kegunaan : Penghancur
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 685-690
4. Magnesium Stearat
· Warna : Putih
· Rasa : Rasa khas seperti asam stearat
· Bau : Seperti asam stearat berbau atau berbau lemah
· Pemerian : Bentuk seperti granul atau bubuk, mudah mengendap
· Kelarutan : Tidak dapat larut dalam etanol, etano (95%)p, eter dalam
air, mudah larut dalam benzen panas.
· Stabilitas : Sangat stabil diudara
· Berat jenis : 1,092 gr/cm2
· Titik lebur : 250°C
· Inkompatibilitas : Dengan asam kuat alkali dan besi
· Kegunaan : Sebagai pelicin
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 404-406
5. Avicel PH 102 / Cellulosa / Microcrystal
· Warna : Putih
· Rasa : Tidak berasa
· Bau : Tidak berbau
· Pemerian : Digunakan dalam ukuran partikel yang berbeda-beda,
tingkat kelembaban berbeda.
· Kelarutan : Mudah larut dalam 5% b/v larutan hidroksida ptaktis
tidak larut dalam air, larutan asam dan beberapa pelarut organik.
· Stabilitas : Tidak bercampur dengan bahan oksidator kuat
· Partikel : Tidak lebih dari 8,0 ≥ 250 nm
· BJ : 1,512 – 1,668 gram/cm3
· Titik leleh : 260 – 270°C
· pH : 5,0 – 7,5
· Inkompatibilitas : Pengoksida kuat
· Kegunaan : Penghancur
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 129-132
6. Lactosa Spray Dried
· Warna : Putih
· Rasa : Tidak berasa
· Bau : Tidak berbau
· Pemerian : Serbuk kristal
· Kelarutan : Larut dalam air, etanol (95%)p dan eter
· Stabilitas : Akan berubah warna akibat pemanasan
· BJ : 0,88 gr/cm3
· Titik leleh : 283°C
· Inkompatibilitas : Pengoxida kuat
· Kegunaan : Sebagai bahan pengisi
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 359-362
7. Talk
· Warna : Putih
· Rasa : Tidak berasa
· Bau : Tidak berbau
· Pemerian : Bentuk serbuk
· Kelarutan : Praktis tidak larut dalam larutan asam/basa, pelarut
organik dan air.
· Stabilitas : Stabil dan dapat disterilkan pada suhu 160°C
· Inkompatabilitas : Ammonium kwartener
· Kegunaan : Pelincir
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 641
IV. Analisis Formula
Tabel 4.1 Daftar formula :
Formula A : Vitamin C 50 mg Amprotab 10% Avicel PH 102 qs. Mg stearat 1% Talk 2% | Formula B : Vitamin C 50 mg Primogel 5% Lactosa spray dried qs. Mg stearat 1% Talk 2% |
Formula C : Vitamin C 50 mg Primogel 5% Avicel PH 102 qs. Mg stearat 1% Talk 2% | Formula D : Vitamin C 50 mg Amprotab 10% Avicel PH 102 qs. Mg stearat 1% Talk 2% |
1. Vitamin C / Asam Askorbat
Merupakan zat aktif yang digunakan pada tablet kempa langsung ini. Vitamin Cberkhasiat sebagai skorbut, difesiensi vitamin C atau kekurangan vitamin C, serta dapat juga berkhasiat sebagai antioksidan. Pada pembuatan vitamin C dengan metoda kempa langsung ini digunakan vitamin C sebanyak 50 mg/tabletnya dengan bobot tablet 300 gr. Berarti dalam 1 tablet mengandung vitamin C 50/300 × 100% = 16,6%.
2. Starch 1500
Starch digunakan pada pembuatan tablet sebagai penghancur ataupun sebagai pengikat. Karena pada metoda kempa langsung pembuatan tablet tanpa melalui proses granulasi sehingga dibutuhkan Starch sebagai pengikat agar tablet tidak mudah hancur. Untuk sediaan tablet starch digunakan 5-20% dari bobot tablet. Untuk penghancur digunakan pada kosentrasi 5-10%.
3. Primojel
Primojel digunakan pada sediaan tablet sebagai penghancur (disintegrasi). Disentrigasi terjadi karena pengerapan air dengan cepat dan diikuti dengan pembengkatan tablet yang tepat. Kosentrasi yang biasa digunakan adalah antara 2% - 8%, dengan kosentrasi optimal ±4%.
4. Amprotab
Amprotab digunakan pada pembuatan tablet sebagai penghancur. Amprotab digunakan sebagai penghancur yang umum pada pembuatan tablet. Biasanya sebagai penghancur amprotab digunakan pada kosentrasi 3-25& b/b atau kosentrasi optimal 15%.
5. Avicel PH 102
Avicel PH 102 digunakan pada sediaan tablet sebagai pengikat ataupun penghancur. Pada metoda kempa langsung sangant diperlukan pengikat karena tidak adanya proses granulasi pada saat pembuatan tablet. Kosentrasi yang digunakan untuk pengikat adalah 20-90%, sedangkan untuk penghancur adalah 5-15%.
6. Lactosa Spray Dried
Laktosa spray dried digunakan pada sediaan tablet dengan metoda kempa langsung adalah sebagai pengikat.
7. Magnesium Stearat
Magnesium stearat pada pembuatan tablet digunakan sebagai pelinciratau lubrikan. Sehingga dapat meminimalisir gesekan antara dinding die dengan pach selama pengempaan dan penarikan, sehingga tablet yang dihasilkan memiliki permungkaan yang halus. Kosentrasi yang digunakan 0,25-5%.
8. Talk
Talk digunakan sebagai glidan, yaitu untuk meningkatkan aliran granul dari permungkaan hopper ke permungkaan die.
V. Perhitungan dan Penimbangan
1. Perhitungan
Kandungan vitamin C/tablet : 50 mg
Bobot tablet : 300 mg
Jumlah tablet yang dibuat : 300 tablet
a. Formula A
· Vitamin C = 50 mg
· Starch 1500 10% =
· Mg Stearat 1% =
· Talk 2% =
· Avicel PH 102 q.s =
b. Formula B
· Vitamin C = 50 mg
· Primogel 5% =
· Mg Stearat 1% =
· Talk 2% =
· Lactosa spray dried q.s =
c. Formula C
· Vitamin C = 50 mg
· Primogel 5% =
· Mg Stearat 1% =
· Talk 2% =
· Avicel PH 102 q.s =
d. Formula D
· Vitamin C = 50 mg
· Amprotab 10% =
· Mg Stearat 1% =
· Talk 2% =
· Avicel PH 102 q.s =
2. Penimbangan
a. Vitamin C = 50 mg × 300 tablet = 15000 mg = 15 gr/formula
b. Starch 1500 10% = 30 mg × 300 tablet = 9000 mg = 9 gr/formula
c. Primogel 5% = 15 mg × 300 tablet = 4500 mg = 4,5 gr/formula
d. Amprotab 10% = 30 mg × 300 tablet = 9000 mg = 9 gr/formula
e. Mg Stearat 1% = 3 mg × 300 tablet = 900 mg = 0,9 gr/formula
f. Talk 2% = 6 mg × 300 tablet = 1800 mg = 1,8 gr/formula
g. Avicel PH 102 qs = 0,211 gr × 300 tablet = 63,3 gr (Formula A)
= 0,226 gr × 300 tablet = 67,8 gr (Formula C)
= 0,211 gr × 300 tablet = 63,3 gr (formula D)
h. Lactosa spray dried q.s = 0,226 ×300 tablet = 67,8 gr (Formula B)
VI. Prosedur
1. Prosedur Pembuatan Tablet
Semua bahan (Vit.C, Starch 1500, primogel, amprotab, avicel PH 102, lactosa spray dried, magnesium stearat dan talk) ditimbang sesui kebutuhan. Semua bahan tidak dihaluskan karena bahan pembantu diharapkan berbentuk granul. Untuk bahan aktif jika menggumpal maka diayak terlebih dahulu. Semua bahan dicampur sesuai dengan aturan pencampuran, kecuali Magnesium stearat dan Talk. Campuran dicampur sampai homogen selama 15 menit, kemudian ke dalam campuran tadi ditambahkan magnesium stearat dan talk, kemudian di aduk selama 5 menit.
Evaluasi dilakukan terhadap massa kempa (seperti pada evalluasi pada massa granul). Setelah evaluasi, massa kempa ditabletasi dengan menggunakan puch berdiameter 6-8 mm sesuia dengan bobot tablet yang telah ditentukan sebelumnya (300 mg). Setelah ditabletasi, tablet yang diperoleh kemudian dievaluasi.
2. Prosedut Evaluasi Tablet
a. Visual
Menggunakan loop agar permukaan tablet lebih jelas
b. Sifat fisika-kimia
· Keseragaman ukuran
Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong.
· Kekerasan
Dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak.Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg/cm3.Ditentukan kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.
· Friabilitas
Dilakukan terhadap 20 tablet (jika bonot tablet>250mg) atau 40 tablet (jika bobot <250mg) yang diambil secara acak. Dibersihkan satu persatu dengan sikat halus lalu timbang (a).Masukkan semua tablet kedalam alat, lalu putar sebanyak 100 putaran.Lalu tablet dibersihkan lagi dan ditimbang (b)
· Keseragaman bobot
Diambil 20 tablet secara acak, lalu ditimbang masing-masing tablet.Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
c. Uji waktu hancur
Bejana diisi dengan air suling bersuhu 36-38C, dan volume diatur sedemikian rupa, sehingga pada kedudukan tertinggi kawat kasa tepat berada di atas permukaan air dan pada kedudukan terendah mulut keranjang tepat di permukaan air. Enam buah tabletdimasukkan satu per satu ke dalam masing-masing keranjang, kemudian keranjang diturunnaikkan secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa.
d. Uji Disolusi
Menggunakan metode disolusi dayung.Dimana digunakan masing-masing 900ml aquadest ke dalam tabung disolusi.Masukan 1 tablet masing-masing formula ke dalam tabung disolusi yang berbeda.Kemudian Alat dinyalakan hingga putaran berbentuk dayung berputar selama 5 menit,setelah 5menit ambil sebanyak masing-masing 3ml dari tabung disolusi dengan isi tablet yang berbeda-beda formula, dan digantikan kembali dengan 3ml aquadest ke dalam tabung disolusi.Dilakukan dengan prosedur yang sama hingga menit ke 30.
VII. Hasil evaluasi Sediaan
1. Evaluasi Tablet
a. Visual/Organoleptis
· Rupa : Bulat pipih, berpori dan tidak berpori
· Bau : Bau khas asam askorbat
· Rasa : Khas
2. Sifat Fisika Kimia
a. Keseragaman Ukuran
Tabel 7.1 Data uji keseragaman ukuran :
Tablet | Formula A | Formula B | Formula C | Formula D | ||||
d (cm) | k (cm) | d (cm) | k (cm) | d (cm) | k (cm) | d (cm) | k (cm) | |
1 | 0.8 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
2 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
3 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.48 |
4 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
5 | 0.8 | 0.49 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
6 | 0.8 | 0.49 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.48 |
7 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.48 |
8 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
9 | 0.8 | 0.49 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.5 | 0.8 | 0.48 |
10 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.5 | 0.8 | 0.49 | 0.79 | 0.5 |
11 | 0.79 | 0.5 | 0.5 | 0.49 | 0.79 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
12 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
13 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
14 | 0.79 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
15 | 0.79 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.49 |
16 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
17 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
18 | 0.8 | 0.5 | 0.5 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
19 | 0.8 | 0.5 | 0.5 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
20 | 0.8 | 0.5 | 0.49 | 0.49 | 0.8 | 0.49 | 0.8 | 0.5 |
Catatan : d = Diameter, dan k = ketebalan
b. Kekerasan
Tabel 7.2 Data uji kekerasan tablet :
Tablet | Formula A | Formula B | Formula C | Formula D |
1 | 1 | 1 | 2 | 1.5 |
2 | 1 | 2 | 1.5 | 1.5 |
3 | 1.5 | 1 | 1.5 | 2 |
4 | 1.5 | 1 | 1.5 | 1.5 |
5 | 1.5 | 0.5 | 2 | 2 |
6 | 1.5 | 0.5 | 2 | 2 |
7 | 2 | 1 | 1.5 | 2 |
8 | 1 | 1.5 | 1 | 2 |
9 | 1.5 | 2 | 2 | 2 |
10 | 1.5 | 2 | 1.5 | 1.5 |
11 | 1.5 | 2 | 2 | 2 |
12 | 2.0 | 1.5 | 2 | 2 |
13 | 1 | 1.5 | 2.5 | 2 |
14 | 1 | 1.0 | 2.5 | 2.5 |
15 | 1.5 | 2 | 2 | 1.5 |
16 | 1.5 | 1.5 | 2 | 2 |
17 | 1.5 | 1.5 | 2.5 | 1.5 |
18 | 2.0 | 1.0 | 2 | 2 |
19 | 1.5 | 2 | 1.5 | 1.5 |
20 | 1 | 1.5 | 2.0 | 1.5 |
c. Friabilitas
Tabel 7.3 Data uji bobot tablet sebelum uji (a), setelah uji(b):
Tablet | Formula A | Formula B | Formula C | Formula D | ||||||||
a | b | | a | b | | a | b | | a | b | | |
1 | 0.163 | 0.181 | | 0.372 | 0.361 | | 0.285 | 0.191 | | 0.190 | 0.192 | |
2 | 0.172 | 0.177 | | 0.367 | 0.230 | | 0.172 | 0.177 | | 0.189 | 0.151 | |
3 | 0.181 | 0.146 | | 0.357 | 0.332 | | 0.198 | 0.161 | | 0.190 | 0.163 | |
4 | 0.175 | 0.182 | | 0.284 | 0.342 | | 0.182 | 0.199 | | 0.185 | 0.182 | |
5 | 0.172 | 0.186 | | 0.331 | 0.304 | | 0.200 | 0.187 | | 0.175 | 0.152 | |
6 | 0.164 | 0.175 | | 0.337 | 0.362 | | 0.187 | 0.195 | | 0.164 | 0.191 | |
7 | 0.162 | 0.177 | | 0.318 | 0.310 | | 0.184 | 0.175 | | 0.144 | 0.187 | |
8 | 0.165 | 0.185 | | 0.386 | 0.351 | | 0.177 | 0.195 | | 0.168 | 0.164 | |
9 | 0.170 | 0.191 | | 0.361 | 0.322 | | 0.187 | 0.175 | | 0.154 | 0.164 | |
10 | 0.173 | 0.183 | | 0.321 | 0.370 | | 0.184 | 0.202 | | 0.165 | 0.151 | |
11 | 0.172 | 0.167 | | 0.367 | 0.299 | | 0.177 | 0.182 | | 0.177 | 0.180 | |
12 | 0.164 | 0.180 | | 0.365 | 0.332 | | 0.187 | 0.192 | | 0.181 | 0.186 | |
13 | 0.167 | 0.167 | | 0.365 | 0.330 | | 0.188 | 0.182 | | 0.176 | 0.190 | |
14 | 0.174 | 0.173 | | 0.322 | 0.325 | | 0.175 | 0.177 | | 0.167 | 0.183 | |
15 | 0.169 | 0.182 | | 0.342 | 0.333 | | 0.165 | 0.180 | | 0.187 | 0.190 | |
16 | 0.172 | 0.184 | | 0.358 | 0.343 | | 0.176 | 0.190 | | 0.188 | 0.172 | |
17 | 0.171 | 0.184 | | 0.351 | 0.365 | | 0.176 | 0.180 | | 0.185 | 0.192 | |
18 | 0.169 | 0.188 | | 0.320 | 0.335 | | 0.177 | 0.178 | | 0.190 | 0.182 | |
19 | 0.162 | 0.190 | | 0.330 | 0.340 | | 0.180 | 0.185 | | 0.187 | 0.181 | |
20 | 0.161 | 0.192 | | 0.321 | 0.335 | | 0.185 | 0.176 | | 0.177 | 0.185 | |
Rumus friabilitas :
Dimana : f = Friabilitas
a = bobot tablet sebelum uji
b = bobot tablet setelah uji
d. Keseragaman bobot
Tabel 7.4 Data uji keseragaman bobot :
Tablet | Formula A | Formula B | Formula C | Formula D |
1 | 0.1818 | 0.3616 | 0.1919 | 0.1925 |
2 | 0.1774 | 0.2307 | 0.1779 | 0.1511 |
3 | 0.1467 | 0.3324 | 0.1616 | 0.1637 |
4 | 0.1823 | 0.3425 | 0.1997 | 0.1822 |
5 | 0.1867 | 0.3049 | 0.1879 | 0.1527 |
6 | 0.1753 | 0.3621 | 0.1952 | 0.1911 |
7 | 0.1778 | 0.3102 | 0.1756 | 0.1877 |
8 | 0.1856 | 0.3510 | 0.1955 | 0.1645 |
9 | 0.1913 | 0.3225 | 0.1753 | 0.1645 |
10 | 0.1813 | 0.3701 | 0.2024 | 0.1515 |
11 | 0.1670 | 0.2997 | 0.1825 | 0.1801 |
12 | 0.1803 | 0.3324 | 0.1923 | 0.1866 |
13 | 0.1676 | 0.3305 | 0.1820 | 0.1901 |
14 | 0.1739 | 0.3252 | 0.1771 | 0.1833 |
15 | 0.1827 | 0.3336 | 0.1805 | 0.1906 |
16 | 0.1845 | 0.3437 | 0.1902 | 0.1720 |
17 | 0.1845 | 0.3657 | 0.1801 | 0.1927 |
18 | 0.1885 | 0.3352 | 0.1789 | 0.1824 |
19 | 0.1905 | 0.3401 | 0.1856 | 0.1812 |
20 | 0.1921 | 0.3352 | 0.1765 | 0.1856 |
Rata-rata | | | | |
e. Keseragaman Kandungan
Tidak dilakukan.
3. Uji Waktu Hancur
Tabel 7.5 Data uji waktu hancur :
Formula | Waktu |
A | 0 : 08 : 10 |
B | 0 : 13 : 88 |
C | 0 : 12 : 20 |
D | 0 : 12 : 03 |
4. Uji Disolusi
Tabel 7.6 Data uji disolusi :
Waktu (Menit) | Absorbansi (A) | |||
Formula A | Formula B | Formula C | Formula D | |
5 | 0.3569 | -0.0686 | 0.0531 | 0.2424 |
10 | 0.7098 | 0.8464 | 0.119 | 0.3331 |
15 | 1.0955 | 1.2017 | 0.3245 | 0.4493 |
20 | 1.1509 | 1.3971 | 0.6409 | 0.5085 |
25 | 1.4000 | 1.4617 | 0.7151 | 0.7229 |
30 | 0.4175 | 1.5708 | 0.9720 | 0.8853 |
5. Uji Kadar Zat Aktif Dalam Tablet
Tidak dilakukan.
VIII. Pembahasan
Pada percobaan pembuatan tablet vitamin C dilakukan secara cetak langsung dengan formulasi (lihat tabel 4.1 daftar formula). Cetak langsung dipilih untuk zat yang memiliki daya alir yang baik sehingga tidak memerlukan proses granulasi. Pencampuran harus benar-benar homogen karena akan mengakibatkan tidak meratanya kandungan zat aktif pada granul dan tablet yang dihasilkan.
Evaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula. Evaluasi granul yang dilakukan pada saat percobaan meliputi: kecepatan alir, kelembaban, bobot jenis, dan granulometri.
Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat Moisture Balance. Diperoleh kandungan lembap granul 4 %. Kandungan lembap yang baik adalah 2% - 5%, hal ini menunjukkan kandungan lembap granul masih dalam batas wajar.
Kecepatan alir granul yang baik menurut pustaka adalah lebih dari 4 g/detik. Hasil yang diperoleh pada percobaan adalah 5 g/detik. Tanpa proses granulasi asetosal memiliki kecepatan alir yang cukup baik. Penggunaan talk juga ikut meningkatkan kecepatan alir granul.
Evaluasi Tablet. Tablet secara visual tidak telihat jika terjadi ketidakhomogenan zat warna karena memang tidak menggunakan zat warna. Bebas dari bintik-bintik dan noda yang mengganggu.
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Friabilitas diukur dengan friabilator. Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. Dari 20 tablet yang digunakan untuk uji friabilitas, tidak ada tablet yang hancur atau terbelah setelah proses pengujian sehingga dapat diikutsertakan dalam perhitungan.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna karena sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas.
IX. Kesimpulan
· Formula yang digunakan adalah formula A,tiap tablet mengandung :
o Vitamin C 50 mg
o Starch 1500 30 mg
o Avicel pH 211 mg
o Mg stearat 3 mg
o Talk 6 mg
· Evaluasi granul meliputi : granulometri, bobot jenis nyata, kadar mampat, kecepatan aliran, kandungan lembab dan penentuan kadar zat aktif dalam granul secara keseluruhan dengan menggunakan formula diatas menunjukkan hasil yang diperoleh memuaskan.
· Evaluasi tablet meliputi : Organoleptis, sifat fisiko kimia, kekerasan, friabilitas, keseragaman bobot keseragaman sediaan dan penentuan kadar zat aktif dalam tablet secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.
· Uji disolusi tablet memenuhi syarat toleransi Farmakope Indonesia IV yaitu dalam waktu
X. Informasi Obat Standar
· ASKORBIN; Kimia Farma; B; Skorbut, difesiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
· VITACIMIN; Takeda; B; Defisiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
· SWEETA C; Combiphar; B; Kekurangan Vit.C; Tablet; 500 mg.
Golongan Obat : B (obat bebas) dengan label Hijau.
XI. Wadah dan Kemasan Jadi
1. Wadah
Dalam wadah tetutup rapat, tidak tembus cahaya matahari.
2. Kemasan
XII. Daftar Pustaka
Raymond C Rowe. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI.
Washinton : Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association. Hal : 43-46,129-132, 359-362, 404-406, 641, 663-666, 691-694, 663-666, 685-690.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal : 39.
MIMS edisi Bahasa Indonesia 2004. Hal : 299.
[Oleh Mahasiswa Farmasi Unisba]
No comments:
Post a Comment