Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif, yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya.
Senyawa radikal bebas bisa terbentuk didalam tubuh ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme (Winarsi, 2007:12). Radikal bebas dapat terbentuk dari dalam tubuh (endogen) terbentuk dari sisa proses metabolisme (proses pembakaran) protein, karbohidrat, dan lemak pada mitokondria, proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara logam transisi dalam tubuh. Sumber dari luar tubuh (eksogen) dapat berasal dari asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, obat-obatan, pestisida, limbah industri, ozon, serta sinar ultraviolet (Langseth, 1995:215).
Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas enzim antioksidan dan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dalam plasma. Dengan menyikapi hal tersebut, maka apabila meningkatnya usia seseorang, sel-sel tubuh mengalami degenerasi, proses metabolisme terganggu dan respon imun juga menurun. Semua faktor ini dapat memicu munculnya penyakit-penyakit degeneratif. Oleh sebab itu tubuh sangat memerlukan suatu substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan merendam dampak negatifnya (Winarsi, 2007:19).
Disusun: N. Linda R.D.
No comments:
Post a Comment