Recent Tube

Breaking

Sunday, September 8, 2013

Terapi Hipertensi

Terapi Hipertensi Dengan Obat Golongan Diuretik, ACE Inhibitor,
Calcium Channel Blocker, dan Beta Blocker.

1 Obat Golongan ACE Inhibitor
Angiotensin Converting Agent (ACE) Inhibitor adalah golongan obat yang berfungsi menghambat pembentukan Angiotensin II dari angiotensin I, dimana angiotensin II dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah,  dengan dihambatnya pembentukan angiotensin II maka akan terjadi penurunan tekanan darah dengan jalan melebarkan pembuluh darah serta turunnya jumlah garam dan air yang terabsorbsi kembali melalui ginjal.
Penggunaan ACE Inhibitor
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, anda harus beristirahat/berbaring beberapa saat, letakkan posisi kaki lebih tinggi dari badan. Sebaiknya tablet pertama diberikan sebelum tidur, jika pusing, sakit kepala hindari mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin, jangan menghentikan obat secara tiba tiba, harus dengan petunjuk dokter.
Efek samping ACE Inhibitor
Dapat menyebabkan batuk kering, pusing, kepala ringan, letih lesu akibat penurunan tekanan darah secara drastis, efek samping ini tidak selalu terjadi pada tiap orang karna ada perbedaan respon oleh tiap individu terhadap obat. Saat pemeriksaan ke dokter, beritahu jika anda mengalami sakit tenggorokan, batuk, atau sedang hamil maupun berencana untuk hamil.

Nama Sediaan obat golongan ACE Inhibitor :
Kaptopril/Captopril (Capoten, Dexacap, Tensicap, Acendril, Praten, Scantensin), Benazepril (Cibacen), Delapril (Cupressin), Enalapril Maleat (Tenace, Renivace), Fosinopril (Acenor-M), Lisinopril (Zestril, Interpril, Tensinop), Perindopril (Prexum), Kuinapril (Accupril), Ramipril (Triatec), Silazapril (Inhibace).

2. Obat Golongan Beta Blocker
Beta blocker adalah golongan obat yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi denyut jantung dan  tekanan pada saat jantung memompa darah  (mengurangi beban/kerja jantung), obat golongan beta blocker juga digunakan untuk mengobati angina dan migrain.
Penggunaan Beta Blocker
Umumnya penggunaan obat diminum 1-2x sehari, ada juga beberapa obat yang digunakan 3-4x perhari, penggunaan pertama obat ini biasanya dengan dosis awal yang lebih kecil, ditingkatkan secara bertahap hingga dosis yang diperlukan, jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba, pastikan anda mempunyai persediaan obat yang cukup terutama jika dalam  bepergian. Pemberian obat golongan beta blocker sebaiknya dihindari pada orang yang menderita diabetes dan asma karna dapat memperparah keadaan penyakit. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan golongan beta blocker, konsultasikan dengan apoteker anda.
Efek Samping Beta Blocker
Efek samping pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik, namun tetap harus mewaspadai efek samping seperti, dingin pada jari tangan dan kaki, pusing, lambatnya denyut jantung, mimpi buruk, dan cepat lelah jika melakukan aktivitas fisik. Laporkan pada dokter/apoteker jika anda mengalami efek samping yang berat atau mengganggu.
Nama Sediaan Obat Golongan Beta Blocker
Propanolol (Inderal, Propadex), Asebutolol (Sectral), Atenolol (Tenormin, Internolol), Betaksolol (Kerlone), Bisoprolol fumarat (Concor), Karvedilol (Mikelan) Labetalol HCl (Trandate), metoprolol tartrat (Seloken, Durules, Ateksi, Lopresor), Nadolol (Farmagard), Oksprenolol HCl (Trasitensin), Pindolol (Visken), Sotalol HCl (Sotacor).

3. Obat Golongan Calcium Channel Blocker (Penyekat Saluran Kalsium)
Obat golongan penyekat kalsium adalah obat yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi masuknya ion kalsium melalui saluran kalsium/lambat masuk kedalam sel otot polos, otot jantung dan saraf, sehingga menyebabkan relaksasi. Verapamil dan Diltiazem lebih aktif bekerja pada otot, sedangkan yang lain seperti nifedipin, amlodipin, isradipin lebih aktif dipembuluh darah.
Penggunaan Calcium Channel Blocker
Penggunaan obat sebaiknya dengan dosis awal yang lebih rendah, secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai dosis diinginkan, jangan menghentikan obat secara mendadak, kecuali jika ada efek samping yang mengangganggu atau berat.
Efek Samping obat Calcium Channel Blocker.
Konstipasi, pusing, mual, pembengkakan pada pergelangan kaki dan rasa panas, laporkan pada saat pemeriksaan dokter, jika anda sedang atau berencana untuk hamil, memiliki penyakit gagal jantung setelah menggunakan obat Diltiazem, Verapamil.
Nama Sediaan Obat Golongan Calcium Channel Blocker :

Amlodipin Besilat ( Norvask, Tensivask), Deltiazem HCl (Herbesser, -SR, Cardyne), Felodipin (Plendil ER), Nikardipin HCl ( Loxen), Nipedipin (Adalat, -Retard, -Oros, Farmarat, Carvas), Nimodipin (Nimotop).

No comments:

Post a Comment

728