Indikasi Rinitis alergi dan gejala alergi lain termasuk urtikaria; dan urtikaria kronik idiopatik. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Dosis oral : Dewasa dan anak > 12 tahun : 5-10 mg sekali sehari, tergantung pada beratnya gejala. Usila: 5-10 mg sekali sehari. Pada pasien > 77 tahun, dosis yang disarankan adalah 5 mg sekali sehari. Anak-anak 6-11 tahun : 5-10 mg sekali sehari, tergantung beratnya gejala. Anak-anak 2-5 tahun : Awal, 2.5 mg (½ sendok teh atau 2.5 ml sirup) sekali sehari. Dapat ditingkatkan hingga 5 mg (1 sendok teh atau 5 ml) sekali sehari atau 2.5 mg (½ sendok teh atau 2.5 ml) setiap 12 jam. Anak-anak dan bayi 6-23 bulan : Gunakan sirup 2.5 mg (½ sendok teh atau 2.5 ml) sekali sehari. Bila > 12 bulan, dapat ditingkatkan maksimal 5 mg/hari, diberikan 2.5 mg (½ sendok teh atau 2.5 ml) setiap 12 jam. Farmakologi Obat ini memiliki onset yang cepat (mis., Cmax tercapai dalam 1 jam pada dewasa) dan durasi aksi lama. Cetirizin dimetabolisme sebagian melalui O-dealkilasi menjadi metabolit dengan aktivitas yang dapat diabaikan. T½ eliminasipada orang sehat berkisar 6,.5-10 jam (rata-rata 8,3 jam). Ekskresi melalui urin sekitar 70%, sedang melalui feses sekitar 10%. Stabilitas Penyimpanan Simpan pada temperatur kamar 15-30°C Kontraindikasi Hipersensitif terhadap cetirizine, hydroxyzine, atau komponen lain dari formulasi. Efek Samping > 10% : SSP : Sakit kepala (anak-anak 11% hingga 14%, plasebo 12%), somnolen (dewasa 14%, anak-anak 2% hingga 4%). 2% - 10% : SSP : Insomnia (anak-anak 9%, dewasa <2%), kelelahan (dewasa 6%), malaise (4%), pusing (dewasa 2%). Gastrointestinal : Sakit perut (anak-anak 4% hingga 6%), mulut kering (dewasa 5%), diare (anak-anak 2% sampai 3%), mual (anak-anak 2% sampai 3%, plasebo 2%), muntah (anak-anak 2% sampai 3%). Saluran pernapasan : Epistaksis (anak-anak 2% sampai 4%, plasebo 3%), faringitis (anak-anak 3% sampai 6%, plasebo 3%), bronkospasme (anak-anak 2% sampai 3%, plasebo 2%). Interaksi - Dengan Obat Lain : Substrat CYP3A4 (minor). Peningkatan toksisitas : Depresan SSP, antikolinergik. Etanol : Hindari, akan meningkatkan depresi SSP - Dengan Makanan : Bioavailabilitas cetirizine tidak dipengaruhi makanan, meskipun kecepatan absorpsi sedikit berkurang Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Pada ibu hamil, cetirizin diklasifikasikan dalam kategori B. Penelitian pada binatang tidak menunjukkan teratogenesis, meskipun diberikan dalam dosis maksimal yang direkomendasikan untuk manusia dalam mg/m2. Tidak pernah dilaporkan efek terhadap ibu hamil, dan penelitian pada hewan tidak selalu dapat diterapkan pada manusia. Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya bila betul-betul bermanfaat. - Terhadap Ibu Menyusui : Cetirizin dikeluarkan melalui ASI namun tidak ada informasi keamanan penggunaan cetirizin pada bayinya. Pihak produsen tidak merekomendasi penggunaannya pada ibu menyusui. - Terhadap Anak-anak : Keamanan dan efikasi cetirizin belum banyak diteliti pada bayi < 6 bulan - Terhadap Hasil Laboratorium : - Parameter Monitoring LFTs dan serum kreatinin Bentuk Sediaan Tablet, Sirup Peringatan Cetirizin harus digunakan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal serta pada usila. Penggunaan pada ibu menyusui tidak direkomendasikan. Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus - Informasi Pasien Minum sesuai petunjuk, jangan minum melebihi dosis. hindari penggunaan depresan lain, alkohol, atau obat penenang kecuali dengan resep dokter. Ada kemungkinan akan mengalami kantuk atau pusing (hati-hati bila mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin); atau mulut kering (makan porsi kecil namun lebih sering, mengunyah permen karet, atau mengulum permen). Laporkan pada dokter bila mengalami agitasi, mual atau muntah, perubahan pola buang air kecil, nyeri dada atau palpitasi. Mekanisme Aksi Kompetisi dengan reseptor H1 pada sel efektor pada saluran gastrointestinal, pembuluh darah dan saluran pernapasan. Monitoring Penggunaan Obat Pengurangan gejala, sedasi dan efek antikolinergik. Daftar Pustaka Lexi-comp AHFS [Dinkes Tasikmalaya] |
No comments:
Post a Comment