Recent Tube

Breaking

Sunday, October 13, 2013

Mahasiswa Farmasi Perlu Mengasah Soft Skill


Bandung - Sampai sekarang masih saja ada masyarakat yang menganggap lulusan jurusan farmasi dari sebuah perguruan tinggi, hanya cocok bekerja di laboratorium.

Anggapan itu tidak hanya melekat di benak orang awam. Sejumlah mahasiswa farmasi di berbagai kota di Indonesia ternyata juga ketar-ketir, karena mengira lapangan kerja mereka hanya meracik obat di laboratorium, perusahaan farmasi, maupun apotek.
Semua kegalauan tadi pun terjawab melalui acara talkshow pengenalan dunia kerja yang digelar Paragon Technology and Innovation (produsen kosmetik halal Wardah) dan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) Arspraeparandi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Iga Bakar Jogja, Jalan Cemara No 81 Sukajadi, Kota Bandung, Minggu (6/10/2013) siang.



Koordinator Distribution Centre Paragon Technology and Innovation, M Saifullah Amin yang tampil sebagai pembicara menegaskan, peluang bekerja lulusan Farmasi sangat besar. Apalagi jika orang yang bersangkutan mau mengasah dan meningkatkan soft skill semasa kuliah.
Soft skill yang dimaksud alumni Farmasi ITB ini, mencakup rasa percaya diri, keterampilan berkomunikasi dengan baik, serta manajemen yang bisa diperoleh lewat aktivitas berorganisasi. Dengan begitu seorang sarjana Farmasi tidak melulu harus bekerja di laboratorium.



“Waktu melamar kerja dan diterima, justru saya sempat ragu-ragu. Apa saya bisa memasarkan kosmetik buat wanita, sedangkan saya pria? Setelah ditekuni, ternyata saya bisa melakukan pekerjaan itu tanpa harus mengubah jati diri saya sebagai seorang lelaki,” jelas Saifullah yang disambut tepuk tangan peserta talkshow.
Bussiness Development Divisi Recruitment Paragon Technology and Innovation, Shinta Paramita mengatakan, talkshow kali ini merupakan salah satu program Wardah untuk mengenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa, sekaligus mengakrabkan Paragon Technology and Innovation dengan masyarakat.



“Talkshow yang dilakukan kali ini merupakan pilot project. Karena kami juga akan buat kegiatan serupa dengan teman-teman mahasiswa jurusan Kimia dan Teknik Industri. Alhamdulillah, seluruh peserta antusias mengikuti kegitan hari ini. Pertanyaannya juga bagus-bagus,” ujar Shinta.
Perempuan berjilbab ini berharap, kegiatan ini tidak sekadar menambah wawasan peserta, tapi bisa menjadi jembatan penghubung antara teori yang diperoleh para mahasiswa dengan kondisi nyata di lapangan kerja. Apalagi pembicara yang dihadirkan adalah alumni dari perguruan tinggi yang sama dengan peserta.



Ketua HMF Arspraeparandi ITB Yayang Luthfiana mengatakan, kegiatan talkshow kali ini memberi manfaat positif bagi 130 lebih peserta. Terutama dari sisi penambahan wawasan yang menjadi bekal buat menentukan langkah ke depan.
“Di antara teman-teman mahasiswa Kimia memang ada yang bingung untuk menentukan bekerja sebagai apa nantinya. Apalagi di ruang kuliah kami lebih banyak dibekali teori. Lewat kegiatan ini wawasan kami makin terbuka, misalnya tentang soft skill yang juga menunjang karier kita di dunia kerja,” terangnya.



Yayang mengimbau, agar rekan-rekannya sesama mahasiswa mau aktif di berbagai organisasi seperti himpunan mahasiswa. Sebab melalui organisasi kemahasiswaan, soft skill seorang mahasiswa bisa terus diasah dan ditingkatkan. Kini mulai terbukti, mereka yang semasa kuliah aktif berorganisasi memiliki karier lebih baik di perusahaan tempat mereka bekerja.

[INILAH.COM]

No comments:

Post a Comment

728